IDXChannel - Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia bisa mencapai 4,9 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari target awal APBN 2021 yakni sebesar 5 persen.
Dalam laporan terbarunya, OECD mengatakan bahwa perekonomian Indonesia akan terus menunjukkan pemulihan di tahun-tahun ke depan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen di tahun 2022.
Menurut Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria, proses pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi secara bertahap. Namun demikian, hal tersebut akan bergantung pada proses pemulihan di sektor kesehatan yang hingga saat ini masih diliputi ketidakpastian.
"Ketidakpastian akan menekan investasi dan pariwisata dan akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Dukungan untuk rumah tangga dan dunia usaha perlu dilanjutkan selama yang diperlukan," jelasnya dalam program News Screen Morning IDX Channel, Senin (22/3/2021).
Angel juga menekankan pentingnya kebijakan untuk membawa lebih banyak pekerja ke sektor formal dengan meningkatkan skill sekaligus meningkatkan kualitas iklim investasi di Indonesia.
Meski terjadi tekanan terhadap pendapatan yang berpengaruh terhadap konsumsi, kondisi perdagangan yang mulai bergerak turut serta membantu proses pemulihan di Indonesia. Selain itu, perbaikan iklim investasi Juga ditunjukkan dengan kepastian yang diberikan pemerintah dengan disahkannya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. (TIA)