“Nanti teknisnya mereka tetap menggunakan surat edaran yang diterbitkan bahwa berkegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin”, jelas Sandiaga.
Sementara untuk para penonton tidak dikenakan travel bubble, karena Menparekraf memprediksi sebanyak 90 persen penonton yang datang adalah wisatawan nusantara.
“Jadi untuk penonton, mereka bebas berwisata di sekitar NTB. Namun tidak untuk para pembalap, kru, dan teknisi serta para panitia yang menggunakan sistem travel bubble,” tutur Menparekraf Sandiaga.
“Untuk skema karantina sendiri akan disesuaikan dengan situasi pandemi terkini. Tapi kami harapkan dengan jumlah penonton yang 100 ribu, dengan data-data yang segera masuk dari penyelenggara, kita bisa menetapkan travel bubble yang seperti apa dengan prioritas penanganan pandemi agar MotoGP tidak menjadi pemicu dari kasus COVID-19,” jelasnya memungkasi.
(NDA)