"Pada tanggal 30 September 2022, seluruh persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, huru hara, penjarahan, dan bencana alam dengan total pertanggungan Rp40,83 triliun," tulis laporan keuangan perusahaan.
Selain itu, seluruh aset tetap di luar tanah, serta bangunan dan kendaraan bermotor tertentu tercatat di asuransikan terhadap risiko serupa dengan nilai pertanggungan Rp40,57 triliun.
"Pada tanggal 30 September 2022, seluruh aset teta0 (di luar tanah, serta bangunan dan kendaraan bermotor tertentu) dengan nilai sebesar Rp24,82 triliun diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, penjarahan dan huru-hara, bencana alam dan kecelakaan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp40,57 triliun."
"Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini memadai," dari data laporan keuangan GGRM.