Terminal ini memiliki luas sekitar 9.792 m2 dan melayani tujuan Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta. Adapun fasilitas terminal meliputi area pengendapan bus, jalur kedatangan bus, jalur keberangkatan bus, ruang tunggu penumpang, kantor pengelola dan area komersial.
"Alhamdulillah, saya sudah mengunjungi Terminal Tipe A di Takengon dan Bandara Rembele (Kabupaten Bener Meriah). Tempatnya indah, udaranya sejuk, dan potensinya banyak. Ada batik yang bagus Kerawang Gayo. Di sini banyak potensi situs dan bangunan indah, tadi saya usul ke Pak Pj Bupati agar direnovasi untuk tempat wisata," kata Menhub.
Jumlah rata-rata kendaraan bus AKAP yang datang dan berangkat dari Terminal Tipe A Paya Ilang sebanyak 5 bus/hari dan jumlah penumpang bus AKAP rata-rata 107 Orang/hari. Sedangkan rata-rata kendaraan AKDP yang datang dan berangkat adalah 23 Kendaraan/hari dan jumlah penumpang AKDP rata-rata adalah 142 orang/hari.
Pembangunan Terminal Paya Ilang Takengon diharapkan memperlancar arus konektivitas penumpang antar provinsi maupun wilayah; meningkatkan pertumbuhan perekonomian; dan mendukung sektor pariwisata setempat seperti Pantai Terong, Pantai Menye, Danau Lut Tawar, Goa Loyang Koro, Air Terjun Mengaya, Kopi Arabica Gayo.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan rencana pembangunan dry port di atas lahan seluas 4 hektar dengan kolaborasi antara Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam, Pemkab Bener Meriah, dan Pemkab Aceh Tengah. Selain itu, Menhub mendorong Forkopimda agar menggali potensi pariwisata tanah Gayo.
(FRI)