"Jadi yang ukuran 1 liter saya jual Rp 20.000 ke pembeli, nah yang 2 liternya Rp 40.000. Itu harga yang saya dapat saat ini. Belum ada sales ngasih harga murah," jelas Eka.
Saking mahalnya minyak goreng di tengah harga subsidi Pemerintah, tutur Eka, pembeli sampai berulang kali bertanya ke dirinya. "Bu, minyak kan sudah murah. Kok ini masih mahal," ucapnya memperagakan pembeli di warungnya.
Karena Eka sudah menerangkan sejujurnya kepada pembeli, namun tetap tak percaya, dia sampai menunjukkan struk pembelian minyak goreng yang dibeli melalui sales agen.
"Pembeli tuh masih nggak percaya kalau minyak masih mahal. Dikiranya saya bohong. Saya kasih unjuk aja struk pembelian saya dari sales agen. Setelah itu baru mereka percaya," terangnya.
Eka bercerita, ada pedagang makanan yang membeli minyak goreng ditokonya karena tidak kedapatan minyak goreng Rp 14.000 di ritel modern.