Jika pemakaian alat pemanas listrik tersebut tidak dihemat, menurut Andreau, dikhawatirkan bakal membuat konsumsi berikut tagihan listrik per rumah tangga membengkak, sehingga semakin menambah beban masyarakat di saat krisis ini.
Selain itu, bukan tidak mungkin bila waktu dan durasi pemakaian alat-alat tersebut tidak diatur, bukan tidak mungkin terjadi kelebihan beban pemakaian dan mengganggu jaringan listrik yang tersedia. Jika kondisi itu benar-benar terjadi, maka pemadaman listrik secara bergilir merupakan jalan keluar satu-satunya.
"Perlu ada penyesuaian dan tindakan (pengaturan) lanjutan agar tidak terjadi gangguan yang meresahkan," tutur Andreae.
Sebagaimana diketahui, Jerman bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya tengah berjuang keras untuk mendukung rumah dan industri yang terbebani oleh lonjakan harga energi pasca Rusia memutuskan menghentikan pasokan gasnya melalui pipa gas alam Nord Stream 1.
Senada dengan Andreae, Presiden Agen Jaringan Federal Jerman, juga mengatakan bahwa pemadaman listrik bisa saja terjadi bila warga Jerman menggunakan pemanas listrik secara berlebihan dan tanpa kontrol memadai yang dilakukan oleh pemerintah.
"Dengan peralihan (dari konsumsi gas ke listrik) secara tiba-tiba dan berlebihan, tentu ada (konsekuensi) yang harus kita tanggung," tegasnya. (TSA)
Penulis: Bayu Rama