Dikatakan Prayudi, belakangan persaingan pasar global untuk komoditas perkebunan semakin kompetitif. Beberapa negara mengambil kebijakan untuk membatasi barang impor masuk yang dilakukan dengan menerapkan standar produk yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.
Misalnya, syarat produk kelapa sawit yang diterapkan oleh negara-negara Eropa, sehingga produk Indonesia sulit untuk masuk.
"Acara ini akan menjadi ajang promosi, ajang diplomasi juga termasuk juga tentu ajang pengenalan kepada konsumen terkait produk perkebunan kita," kata dia.
(NIA DEVIYANA)