Dia menambahkan bahwanya APPSI atau pedagang pasar menyatakan diri siap untuk terlibat dan dilibatkan serta mensukseskan program-program kerakyatan pemerintah dalam pelaksanaan distribusi minyak goreng dan juga kebutuhan pokok penting lainnya.
Penjelasan Sudaryono pun diperkuat dengan hasil laporan dari Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat, Nang Sudrajat.
Nang Sudrajat mengatakan, minyak goreng sebesar 73.636.557 liter yang disebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sudah terdistribusi di pasar Jawa Barat, kenyataannya barang dalam jumlah tersebut tidak ada.
"Data yang ada, (pasar) Jawa Barat itu yang melalui jaur APPSI itu baru 2 kota yang mendapat distribusi (minyak goreng). Yaitu kota Sukabumi baru 1 tangki yang datang 2 minggu yang lalu dan kota Bandung 2 tangki datang 2 minggu yang lalu juga," ujar Nang Sudrajat.
"Kalau hitungannya 73 juta liter, harusnya sudah tidak terjadi kelangkaan. Karena kalau 73 juta liter di bagi 27 kabupaten/kota, artinya Jawa Barat sudah memperoleh 2.703.703 liter minyak goreng. Jadi tidak mungkin ada kelangkaan. Jadi kemana itu barangnya?" sambungnya.