“Nah, kita perkirakan sekitar 70-an persen sudah tercapai untuk SPHP medium. Tapi itu untuk ritel yang jejaring, yang nasional. Ya pusatnya di Jakarta, tapi ada di berbagai tempat,” lanjutnya.
Roy tidak membeberkan sebab utama pasokan beras Bulog di ritel lokal minim. Kendati begitu, dia mempertimbangkan serapan beras di tingkat petani yang biasanya dilakukan Bulog jika sudah masuk masa panen raya.
“Karena kan beras di di ritel itu gak jual dalam karungan ya, di jual dalam kemasan 5 Kg, jadi 50 Kg dibuat di masukan baru nanti di-packing, baru dikirim ke ritel, jadi ada proses waktu di situ,” tutur dia.
(NIY)