Hal ini mendorong total impor produk petrokimia mencapai 8,5 juta ton dengan nilai USD9,5 miliar. Naik signifikan dari 2022 yang mencapai 7,75 juta ton.
"Kami memahami bahwa China merupakan salah satu pemain global petrokimia yang berhasil mengoptimalkan berbagai sumber daya migas dan batu bara menjadi produk-produk kimia yang unggul. Sehingga, kami mengundang para investor asal RRT dengan tangan terbuka, untuk berinvestasi pada sektor industri petrokimia di Indonesia dan saya memastikan akan adanya kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia," kata Agus.
Selain itu, Agus juga meminta kepada China untuk bekerja sama dalam bidang semikonduktor, khususnya terkait chip design.
"Hal itu sebagaimana disampaikan pada pertemuan sebelumnya di Shenzhen pada 2023," kata dia.
(NIA)