sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pedagang Pasar Tanah Abang Curhat Penjualannya Merosot, Ada yang Tokonya Tutup

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
22/09/2023 21:30 WIB
Pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang mengeluhkan penurunan penjualan beberapa waktu belakangan.
Pedagang Pasar Tanah Abang Curhat Penjualannya Merosot, Ada yang Tokonya Tutup. Foto Ilustrasi: MNC Media.
Pedagang Pasar Tanah Abang Curhat Penjualannya Merosot, Ada yang Tokonya Tutup. Foto Ilustrasi: MNC Media.

IDXChannel - Pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang mengeluhkan penurunan penjualan beberapa waktu belakangan. Menurut para pedagang, menurunnya omzet merupakan dampak dari menjamurnya platform penjualan online saat ini.

Dede (29), salah satu pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang, menjelaskan belakangan kondisi pasar memang sepi dari pengunjung. Bahkan, toko-toko di Pasar Tanah Abang yang biasanya menjual pakaian jadi kini banyak yang sudah mulai tutup karena sepinya pengunjung.

"Kondisi pasar sebulan belakangan ini bikin pusing, tidak ada pengunjung, sepi, makanya banyak pedagang yang tutup juga," ujar Dede saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jumat (22/9/2023).

Dede menilai, masyarakat mulai beralih melakukan transaksi online ketimbang datang langsung ke pasar. Sebab harga produk di platform online lebih murah dibandingkan dengan toko konvensional. Belum lagi ada juga yang didatangkan dari luar negeri.

Dede berharap kepada Pemerintah setidaknya bisa lebih mengontrol dan menperketat platform penjualan online. Terutama pada barang-barang impor yang masuk ke pasar domestik. 

Sehingga permintaan produk dalam negeri bisa meningkat dan persaingan usaha menjadi fair.

"Kita berharap agar online ini bisa diarahkan lagi, lebih diatur, dan dibatasin. Harga di toko online juga jangan terlalu murah, kalau bisa sama dengan harga pasar," harap Dede.

Kondisi sepinya pasar Tanah Abang ini juga dikonfirmasi oleh Erna (58) yang menjual ragam pakaian muslim di Blok F Pasar Tanah Abang. 

Dengan kondisi pasar Tanah Abang seperti ini, dirinya hanya mampu menjual pakain sekitar 1-2 potong sehari.

"Kondisi ini sudah tiga bulan lalu, sehari itu paling biasa sepotong-dua potong," ujar Erna. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement