Lebih lanjut Luhut mengatakan dengan mengoptimalkan e-katalog ini, juga menjadikan kontrol pemerintah bahwa pengadaan yang dilakukan berasal dari produk lokal.
"Jadi setiap Rp400 tirliun yang bisa kita produksi, itu akan menciptakan 2 juta lapangan kerja dan memberikan pertumbuhan ekonomi 1,72%," kata Luhut.
Ke depan, pemerintah menargetkan nilai yang masuk ke E-katalog bisa tembus Rp900 tirliun, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih luas lagi dan menumbuhkan ekonomi lebih besar.
"Sistem pengadaan barang dan jasa ini berjalan, sekarang sudah masuk hampir Rp900 triliun, tahun depan saya kira sudah 90% kita sudah bisa masuk ke sana," pungkasnya. (NIA)