sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Kucurkan 1,3 Ton Beras hingga Desember 2025 Demi Tekan Harga di Pasaran

Economics editor Felldy Utama
07/08/2025 16:08 WIB
Untuk menstabilkan harga dan menjamin stok, pemerintah akan mengucurkan 1,3 juta ton beras mulai dari bulan ini hingga Desember 2025.
Pemerintah Kucurkan 1,3 Ton Beras hingga Desember 2025 Demi Tekan Harga di Pasaran. (Foto: Inews Media Group)
Pemerintah Kucurkan 1,3 Ton Beras hingga Desember 2025 Demi Tekan Harga di Pasaran. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Pemerintah mengucurkan sebanyak 1,3 juta ton beras dari Agustus hingga December 2025 mendatang. Langkah itu diambil sebagai upaya menstabilkan pasar dan menurunkan harga beras.

“Sebesar 1,3 juta ton dari bulan ini sampai Desember, 1,3 juta ton diminta itu Bulog untuk mengeluarkan beras operasi pasar supaya harga beras bisa turun,” kata Kepala PCO Hasan Nasbi dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).

Hasan menyebut langkah itu agar stok beras di pasar tercukupi. Dengan demikian, harga pun bisa kembali turun.

Di sisi lain, Hasan menyampaikan arahanPresiden Prabowo Subianto yang menegaskan pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan para oknum harus ditindaklanjut.

"Kalau ada pelanggaran ya, pelanggaran-pelanggaran itu proses hukumnya tetap dilanjutkan. Beliau minta penegak hukum untuk menegakkan hukum yang adil soal ini," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik curang dalam tata niaga beras.

Prabowo mengungkap permainan harga dan pengemasan ulang beras subsidi telah merugikan negara hingga Rp100 triliun setiap tahun.

“Sama dengan beras, bayangkan ya beras kita subsidi benih, kita subsidi pupuk, pabrik pupuk milik rakyat, milik negara, pestisida di subsidi, waduk-waduk dibangun oleh uang rakyat, irigasi-irigasi dibangun oleh uang rakyat, beras alat-alatnya pakai bahan bakar disubsidi oleh rakyat, begitu sudah digiling jadi beras," kata Prabowo dikutip Kamis (24/7/2025).

"Yahh. Itu paket diganti beras yang disubsidi ini ditempel katanya beras premium harganya tambah 5.000–6.000, ini menurut saudara benar atau tidak?” lanjutnya.

Prabowo juga mengungkap bahwa permainan curang ini dilakukan oleh ratusan perusahaan.

"Sudah 212 perusahaan penggiling padi yang kita buktikan melanggar. Ini mereka sendiri sudah mengakui karena dibawa ke laboratorium diperiksa. Ya, ini mereka harus kembalikan uang yang mereka nikmati dengan tidak benar,” katanya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement