Salah satunya, Divisi Penerbangan Capital A berharap 19 pesawat yang saat ini berada dalam penyimpanan agar diaktifkan pada kuartal II-2025.
Capital A juga sedang dalam proses menjual bisnis penerbangan AirAsia ke unit penerbangan jarak jauh AirAsia X Bhd. Penjualan ini diharapkan Capital A sebagai salah satu pemegang saham utamanya.
Langkah ini diumumkan setahun yang lalu untuk mengkonsolidasikan operasi jarak jauh dan jarak dekat di bawah satu merek AirAsia.
Capital A juga berharap dapat membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) dari operasi yang berkelanjutan antara 500 juta ringgit dan 600 juta ringgit di 2025. Sebab, pada 2024 mengalami kerugian EBITDA dari operasi yang berkelanjutan sebesar 663,2 juta ringgit.
(Ibnu Hariyanto)