"Melalui banyak kesulitan, Ratu Elizabeth II memberi kami stabilitas dan kekuatan yang kami butuhkan. Dia adalah semangat Inggris Raya - dan semangat itu akan bertahan," kata Truss.
Tak hanya Inggris yang berduka, pemimpin dari berbagai negara pun turut memberikan ucapan belasungkawa. "Warisannya akan tampak besar di halaman sejarah Inggris, dan dalam kisah dunia kita," kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan. Dia memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih.
Dari Paris, wali kota mengumumkan pemadaman lampu Menara Eiffel untuk menghormati kematiannya. Sementara di Brasil, pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung; dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan sama-sama memberikan penghormatan.
Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang hubungan negaranya dengan Inggris anjlok akibat perang di Ukraina, menyampaikan belasungkawa, menyebutnya sebagai "kehilangan yang tidak dapat diperbaiki".
Ratu Elizabeth II, merupakan kepala negara tertua dan terlama di dunia, naik takhta setelah kematian ayahnya Raja George VI pada 6 Februari 1952, ketika dia baru berusia 25 tahun.
(FRI)