Pembagian minyak goreng sendiri ini juga memperhatikan kebutuhan masing-masing pedagang.
“Sesuai kebutuhan mereka saja. Mereka butuhnya berapa kilo. Kita itungannya satu minggu ya. Bukannya satu hari, atau harian, tapi untuk satu minggu,” paparnya.
Teguh memaparkan pihaknya mencatat awalnya ada 41 pedagang yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan pendistribusian ini.
Namun diketahui kini menurun menjadi 29 pedagang saja yang masih bertahan.
Dijelaskan Teguh hal ini terjadi karena tak sedikit pedagang yang merasa ragu bahwa program pendistribusian ini upaya dari pemerintah daerah.