Goldman Sachs juga memangkas prospek PDB kuartal kedua secara kuartalan menjadi sebesar 1% dari 4,9%. Namun, Goldman Sachs memperkirakan peningkatan pada paruh kedua tahun ini dengan langkah-langkah stimulus yang berpotensi lebih besar.
Tetapi Goldman Sachs dan broker lainnya masih memegang target PDB China 2023 yang lebih tinggi dari perkiraan 5%.
Diketahui ekonomi China tumbuh 3% pada tahun 2022, salah satu PDB terburuk yang pernah tercatat. Pertumbuhan ekonomi China kemudian pulih kembali pada kuartal pertama 2023, melonjak menjadi 4,5% karena negara itu menghentikan kebijakan lockdown Covid-19. (Lihat grafik di bawah ini.)
Namun, rebound ini tampaknya mulai kehabisan tenaga. Terlihat dari serangkaian pembacaan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dalam dua bulan terakhir.
Sektor manufaktur China yang merupakan pendorong ekonomi utama bergulat dengan permintaan lokal dan internasional yang memburuk. Sementara pasar properti gagal pulih dari penurunan selama tiga tahun terakhir. (ADF)