sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penerapan Inpres Mobil Listrik Bawa Nafas Baru Bagi Industri Otomotif

Economics editor M Fadli Ramadan
19/10/2022 08:24 WIB
BMW Indonesia berusaha mempercepat proses masuk mobil listrik mereka demi memenuhi kebutuhan instansi pemerintahan dan konsumen.
Penerapan Inpres Mobil Listrik Bawa Nafas Baru Bagi Industri Otomotif (FOTO:MNC Media)
Penerapan Inpres Mobil Listrik Bawa Nafas Baru Bagi Industri Otomotif (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Hal tersebut memberikan angin segar terhadap industri otomotif, khususnya bagi mereka yang telah memproduksi dan menjual mobil listrik. Pasalnya, ini akan membuat penjualan mereka meningkat atau setidaknya mendapat pemasukan dari penyewaan mobil.

Vice President of Customer Support BMW Indonesia Ariefin Makaminan menyambut baik hal tersebut. Namun, ia memastikan pihaknya belum mendapatkan tawaran dari Kementerian/Lembaga mengenai hal tersebut.

“Inpresnya sudah diatur, jadi kalau ada pengadaan itu lebih tergantung pada instansinya. Itu lebih ke tender, kita akan mengikuti proses dari pemerintah,” kata Ariefin saat ditemui MNC Portal di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Hal ini juga membuat BMW Indonesia berusaha mempercepat proses masuk mobil listrik mereka demi memenuhi kebutuhan instansi pemerintahan dan konsumen. Ini merujuk pada rival mereka yang sudah lebih dulu mengeluarkan dan menjual mobil listrik.

“Saya rasa sih bukan hanya untuk BMW, bahkan bagi Hyundai bukan segar lagi buat mereka, adem banget kan. Kalau boleh dibilang angin segar buat produsen otomotif yang memproduksi electric vehicles. Kita tahu ada merek-merek yang tidak terlalu mau ikut electric, tapi ada merek lain yang ikut,” ujarnya.

Saat ini, mobil listrik yang sudah melenggang di jalan Indonesia baru ada Hyundai dan Wuling. Kedua pabrikan tersebut menjadi bukti bahwa mobil listrik sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama Air ev yang memiliki harga terjangkau.

Sementara untuk produsen lainnya masih menunggu momen yang tepat dalam memasarkan kendaraan listrik mereka. Tapi, sebagian besar sudah memperkenalkan kendaraan hybrid sebagai langkah awal menuju elektrifikasi.

“Kita semua melihat bahwa electric vehicle itu menjadi kendaraan masa depan. Kita akui, arahan dari Presiden sebagai angin segar. Kesulitannya adalah bagaimana memenuhi permintaan itu,” ucap Ariefin.

Seperti diketahui, indistri otomotif saat ini sedang terganjal masalah chip semikonduktor dan pasokan bahan baku. Ini menyebabkan beberapa produsen mengurangi produksi mereka demi mengatasi krisis.

“Permintaan konsumen ini terus bertambah. Untuk ketersediaan unit kembali lagi pada bagaimana kondisi dunia. Eropa agak naik-turun, mulai resesi dan sebagainya. Jadi tahun ini kami juga belum bisa menyerahkan mobil listrik kepada konsumen, mungkin tahun depan,” ungkap Ariefin.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement