"Jadi Pertamina ini masih yang lebih murah," kata Mamit.
Mamit mengatakan, selama kenaikan harga belum menyentuh faktor psikologis masyarakat, maka migrasi besar-besaran harusnya bisa dihindari. Dalam kasus kenaikan harga Pertamax, konsumennya dinilai berasal dari kalangan menengah ke atas.
Meskipun begitu, Pertamina masih mengalami rugi karena harga yang naik tidak mencapai nilai keekonomian.
"Tapi dibanding mereka nggak menaikkan, dengan adanya kenaikan ini diharapkan membantu likuiditas Pertamina, karena kalau keuangan terganggu maka dikhawatirkan distribusi BBM juga terganggu nantinya," tandas Mamit.
(NDA)