Apalagi, saat ini masih dinilai terlalu dini bagi PHRI untuk membangun proyek perhotelan di IKN. Meskipun analisa atas prospek permintaan tetap dilakukan organisasi yang memayungi perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, restoran, jasa boga serta lembaga pendidikan pariwisata tersebut.
“Jadi, polanya seperti itu, dan kalau sekarang masih terlalu dini untuk kita lihat karena memang belum terlihat berapa sih sebetulnya orang yang akan tinggal disana, kunjungannya seperti apa kita belum tahu,” kata dia.
“Jadi memang kita mengikuti perkembangan di sana, kita enggak bisa mendahului, seperti misalnya di sektor listrik, itukan listriknya ada dulu baru konsumennya baru ada. Nah ini beda, kalau hotel di belakangnya, kalau listrik harus di depannya, maksud di belakang pertumbuhannya, pertumbuhan dari demand tadi,” ujar Hariyadi.
(Dhera Arizona)