Gas ramah lingkungan dari air lindi juga dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Mulawarman dengan nama Bioetam. Diproses menggunakan reaktor dengan metode biodigester anaerob, air lindi diubah menjadi hasil produk biogas berupa gas metana dalam tabung 235 ml.
Bergulir sejak 2020, program PFmuda menjadi ajang adu gagasan generasi muda muda dalam upaya menuntaskan isu sosial di sekitarnya.
Tahun ini, total pendaftar program PFmuda mencapai 3.485 kelompok dan kemudian diseleksi secara daring, mulai dari tahapan kurasi proposal, pitching, dan demoday. Sebanyak 110 proposal terbaik terseleksi, terdiri dari 30 kategori ideation atau rintisan inovasi sosial dan 80 kategori sociopreneur atau inovasi sosial yang sudah dirintis lebih dari satu tahun.
Untuk terpilih menjadi yang terbaik, para peserta dinilai komitmen dalam implementasi inovasi, kebermanfaatan inovasi terhadap masyarakat, hingga keberlanjutan inovasinya, baik dari aspek ekonomi, lingkungan, dan tata kelola.
"Ekosistem program PFmuda dirancang untuk menjadi support system dari hulu ke hilir dalam mengembangkan inovasi sosial generasi muda hingga menjadi kewirausahaan sosial yang mandiri dan berdampak luas. Selain itu, kami juga akan melakukan link and match inovasi mereka dengan Pertamina Grup untuk mendukung program Community Involvement & Development wilayah operasi dan capaian PROPER," ungkap Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina menggalang berbagai program bagi generasi muda untuk meningkatkan literasi di bidang energi berkelanjutan, salah satunya PFmuda. Diharapkan program-program tersebut bisa mendorong perkembangan talenta di bidang energi, serta mendorong peningkatan riset dan inovasi.
"Peran Pertamina dalam pendidikan untuk mendorong talenta muda diharapkan dapat mendorong tercapainya target Asta Cita, terutama dalam ketahahan energi, ketahanan pangan, hingga kemandirian ekonomi dan masyarakat," kata dia.
(NIA DEVIYANA)