IDXChannel - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyebut permasalahan konektivitas sebagai syarat utama dalam mendorong penguatan pangan di Indonesia. Karenanya, NFA membutuhkan dukungan dari semua pihak agar upaya membangun ketahanan pangan nasional dapat berjalan dengan lancar.
“Eksosistem dari hulu hingga hilir harus terkoneksi dengan baik. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak. Keberadaan pasar sangat penting dalam proses pendistribusian pangan dari produsen untuk sampai ke masyarakat sebagai konsumen,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan resminya, Senin (4/4/2022).
Keberadaan dan peran pasar, menurut Arief, juga perlu diperkuat dengan penggunaan sistem rantai dingin (cold chain) sehingga masa simpan komoditas pangan dapat lebih terjaga. Untuk itu, NFA mengajak para pedagang pasar tradisional yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) untuk dapat mulai menggunakannya.
“Konektivitas pangan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui sinergi ekosistem pangan, maka pangan dapat tersedia setiap waktu di semua wilayah. Konsumen mendapatkan harga yang relatif stabil, dan petani, peternak, serta nelayan juga mendapatkan kepastian pasar dari produk yang mereka hasilkan,” tutur Arief.
Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia, Arief pun mengajak seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pangan untuk dapat meningkatkan konektivitas dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi, pendistribusian hingga konsumsinya.
"Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadan dan Idul Fitri ini, dan juga perubahan iklim 2022, masalah pangan memang menjadi perhatian semua pihak. Kami telah menyiapkan skema dan kebijakan untuk penguatan pangan, dengan penguatan di hulu dan meningkatkan serapan petani, peternak di hilir sebagai optimalisasi serapan pangan domestik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegas Arief. (TSA)