IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko Ekspor sepatu mengatakan bahwa ekspor sepatu mengalami kenaikan 8,9 persen pada 2020. Peningkatan ekspor sepatu tersebut, ditunjang oleh permintaan dari China di awal 2020.
“Pada tahun 2020 ekspor sepatu mengalami kenaikan 8,9 Persen. Ekspor sepatu meningkat terjadi karena Indonesia sudah menerima order pada 6 bulan sebelum pandemi. Saat terjadi awal pandemi Covid-19 di China, banyak order yang dipindahkan ke Vietnam dan Indonesia. Oleh karena itu, semenjak adanya pandemi Covid-19, Indonesia justru mengalami kenaikan ekspor sepatu,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko, dalam program Market Review IDX Channel, Rabu (24/3/2021).
Eddy mengatakan, permasalahan yang ada adalah bukan pada ekspor, lanjutnya, tetapi pada produksi. Ekspor Indonesia terdapat penurunan di Amerika dan Eropa. Pada 2020, ekspor Indonesia menurun kurang lebih sekitar 29 persen ke Amerika, dan di Eropa juga mengalami penurunan yang lebih parah yaitu 50 persen.
“Untuk China ke Amerika turun 39 Persen dan dari Vietnam turun paling sedikit hanya 7 persen. Untuk Eropa, China, Vietnam dan Indonesia mengalami penurunan yaitu 50 persen.
Meskipun demikian, ekspor Indonesia tetap naik 27,9 persen karena permintaan ke China meningkat di awal tahun 2020. Hal itu terjadi karena saat itu, China mengalami penurunan produksi karena pandemi. "Jadi, Market kita yang besar sekarang ini justru dari China,” tandas Eddy. (TIA-Annisa)