Selain itu, pengusaha beras juga mengalami kesulitan bahan bakar, kelangkaan benih unggul bermutu, serta pupuk. "Itu masih sering terjadi di lapangan dan itu harus kita akui," imbuh Sutarto.
Produktivitas dan kualitas hasil (rendemen) juga berfluktuasi dan cenderung rendah karena faktor budidaya kecepatan saat panen. Kemudian pada saat harga gabah mahal, para petani cenderung akan mempercepat panennya sehingga berimbas pasa kualitas gabah yang mengalami penurunan kualitas.
"Oleh karena itu, tantangan ke depan baik jangka pendek maupun menengah perlu diantisipasi dengan tepat dan benar," ujarnya.
(FRI)