Menurut Irfan, di tengah berbagai upaya perseroan dalam mengoptimalkan pertumbuhan kinerja, khususnya pada fase transformasi bisnis yang saat ini tengah dilaksanakan, capaian ini tentunya memiliki arti tersendiri perseroan.
Tentunya melalui berbagai inisiatif yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan, baik di antaranya perbaikan layanan dan operasional secara berkelanjutan, kolaborasi dengan mitra strategis, hingga mengoptimalkan potensi bisnis kargo dan carter yang mampu menangkap peluang pangsa pasar khususnya di Indonesia saat ini.
"Kami meyakini, capaian ini akan menjadi semangat kami untuk terus dapat memberikan kontribusi postif bagi masyarakat dan bangsa, khususnya dalam menghadirkan aksesibilitas udara melalui layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan terpercaya.” terang Irfan.
Perolehan peringkat 33 tersebut merupakan hasil dari perhitungan dari Fortune Indonesia dengan menggunakan metodologi sesuai standar Fortune 500 global yang telah digunakan selama hampir tujuh dekade.
Yakni didasarkan pada total pendapatan dari tahun fiskal 2022 di mana perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam daftar tersebut telah merilis laporan keuangan (audited) dengan jangka waktu maksimal 30 Juni 2023.
Pada 2022, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba usaha sebesar USD3,8 miliar yang mana capaian tersebut salah satunya merupakan hasil pencatatan laba buku hasil restrukturisasi.