IDXChannel - Pertamina memastikan penyaluran bahan bakar jenis bensin, avtur dan LPG masih dalam keadaan aman meski sempat terjadi kebakaran di Refinery Unit (RU) VI Balongan. Namun demikian, perseroan melihat konsumsi BBM di wilayah Jawa bagian barat masih berada di bawah konsumsi normal sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat Eko, Kristiawan ,mengatakan, konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat berada di bawah kondisi normal sebagai dampak PSBB dan WFH. Pada bulan Maret 2021 konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 12% dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 10%.
Hal yang berbeda justru terjadi pada penggunaan bahan bakar jenis LPG. Produk Elpiji 3 Kg naik sebesar 1%dan Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg naik 29% dikarenakan mayoritas penduduk masih menjalankan aktivitas WFH.
"Kami juga menghimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 Kg. Sehingga penggunaan LPG 3 Kg benar-benar tepat sasaran," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).
Karena alasan tersebut, Eko memastikan operasional pemenuhan kebutuhan energi masyarakat serta stok BBM, LPG, dan avtur untuk wilayah Jawa Bagian Barat tetap aman untuk triwulan kedua tahun 2021. Di mana rata-rata ketahanan stok BBM di Fuel Terminal di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten masih mencapai lebih 20 hari.