Atikah Umiyani/MPI
Perdagangan karbon kredit berbasis solusi teknologi sudah dilakukan sejak tahun 2011 oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang merupakan anak usaha Pertamina NRE.
Pertamina NRE telah menandatangani kerja sama dengan anak usaha Pertamina lainnya, yaitu Pertamina Patra Niaga untuk perdagangan karbon kredit. Pertamina Patra Niaga membeli karbon kredit dari Pertamina NRE dengan volume 1,8 juta ton emisi karbon ekuivalen untuk periode satu tahun.
Adapun sumber yang ditunjuk carbon offset adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2x20 MW yang dikelola oleh PGE.
Fadli menambahkan, ada tiga tantangan utama dalam perdagangan kredit karbon yang semuanya berkaitan dengan waktu, pertama, berkejar dengan waktu untuk dapat menjalankan sembilan konsesi NBS.
Kedua, waktu untuk menunggu terbitnya regulasi pemerintah terkait perdagangan karbon. Saat ini, Pertamina NRE terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait regulasi.
