"Untuk itu, dalam masa transisi energi ini di mana energi fosil masih tetap digunakan, dan secara pararel bertahap pengembangan energi baru dan terbarukan dilakukan. Melalui inisiatif NBS kita bisa menekan emisi karbonnya,” imbuhnya.
Setidaknya terdapat sembilan konsesi milik Perum Perhutani yang berpotensi dikembangkan untuk NBS. NBS Pertamina NRE dan Perhutani diawali dengan penandatanganan head of agreement (HoA) pada 20 Juni 2022, yang dilanjutkan dengan penandatanganan master agreement (MA) pada 20 Februari 2023.
"Dua dari sembilan konsesi tersebut memiliki potensi kredit karbon mencapai 25 juta ton untuk 30 tahun. Kolaborasi kedua entitas ini akan berlanjut dengan pengembangan tujuh konsesi lainnya," ucap dia.
"Secara total, proyek kerja sama ini berpotensi menurunkan 7 juta ton CO2e per tahun, atau secara kumulatif 20 juta ton kredit karbon sampai dengan tahun 2030," imbuhnya.
Perdagangan karbon kredit yang dilakukan Pertamina NRE berbasis pada NBS dan solusi teknologi. Contoh perdagangan karbon kredit berbasis solusi teknologi adalah dengan pemanfaatan pembangkit listrik energi terbarukan sebagai sumber carbon offset.