Tim IDXChannel
IDXChannel - Maskapai penerbangan di seluruh Prancis membatalkan ratusan penerbangan pada hari Jumat (16/9) karena staf pengontrol lalu lintas udara melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan upah.
Serikat kontrol lalu lintas udara menuntut kenaikan gaji, mengingat kondisi kenaikan inflasi yang terjadi belakangan ini. Mereka melakukan mogok kerja setelah negosiasi selama berbulan-bulan mengenai upah dan rencana perekrutan terhenti. Rencananya, aksi mogok kerja ini akan berlangsung kembali pada 28 September dalam waktu 3 hari lamanya.
Melansir The New York Times, Jumat (16/9/2022) sebanyak 400 penerbangan di Prancis telah dibatalkan, sementara 200 jadwal penerbangan ditunda. Ratusan penerbangan menuju dan dari Lyon, Nice, Marseille, Bordeaux, dan Toulouse juga telah dibatalkan atau ditunda.
Menurut salah satu maskapai, Ryanair pemogokan itu telah membatalkan 420 penerbangan dan mempengaruhi 80.000 penumpang. Neal McMahon selaku direktur operasi maskapai berharap Uni Eropa segera mengambil tindakan untuk mencegah pemogokan yang mengganggu para penumpang.
“Sudah saatnya E.U. masuk dan melindungi penerbangan sehingga penumpang Eropa tidak berulang kali diminta tebusan oleh serikat kecil ATC Prancis,” kata McMahon sebagaimana dikutip The New York Times, Jumat (16/9/2022).
Beberapa bulan ini harga energi mengalami kenaikan dan berimbas pada biaya kebutuhan hidup yang melonjak. Hal ini membuat aksi mogok kerja lebih sering terjadi, khususnya bagi para pekerja bandara dan transportasi yang menuntut upah kerja.
Akhir Juli lalu, maskapai penerbangan Lufthansa Airlines membatalkan hampir seluruh penerbangannya menuju dan dari Franfurt dan Munich selama 48 jam. Sekitar 3.000 karyawannya mogok kerja menuntut kenaikan upah. Aksi mogok kerja itu menyebabkan 130.000 pelancong batal melakukan penerbangan.
Tingkat inflasi di Prancis sendiri masih tergolong rendah untuk zona Euro. Namun pada bulan Agustus lalu inflasi tahunan negara itu naika 6,6% meningkat dua kali lipat sejak awal tahun.
