sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Operasional Mencapai Rp1,5 Triliun, Prancis Tutup Puluhan Kolam Renang

Economics editor Tim IDXChannel
10/09/2022 19:31 WIB
Menurut data yang disebutkan oleh France Urbaine, pemerintah daerah sudah berjuang untuk memenuhi tagihan yang melonjak dan berlipat ganda di beberapa tempat.
Biaya Operasional Mencapai Rp1,5 Triliun, Prancis Tutup Puluhan Kolam Renang (foto: MNC Media)
Biaya Operasional Mencapai Rp1,5 Triliun, Prancis Tutup Puluhan Kolam Renang (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Prancis secara resmi menerbitkan kebijakan berupa penghentian operasional sekitar 30 kolam renang untuk menghemat anggaran energi yang dalam beberapa waktu terakhir melonjak demikian signifikan.

Lembaga pemerintah yang dipercaya sebagai pengelola operasional seluruh kolam renang dan gelangga di seluruh Prancis, Vert Marine, menuturkan bahwa tagihan energi tahunan yang harus mereka tanggung telah melonjak gila-gilaan, dari semula hanya sekitar 15 juta euro menjadi sampai 100 juta euro, atau sekitar Rp1,5 triliun!

Dengan menutup sebagian kolam renang, pemerintah berharap dapat sedikit berhemat dan menurunkan tagihan operasional Vert Marine sehingga lebih 'ramah kantong'. Praktis kebijakan ini memantik tentangan dari kelompok masyarakat praktisi olahraga dan pendidikan Prancis.

“Penutupan ini secara langsung berdampak pada semua anak dan orang dewasa yang tidak akan bisa belajar berenang," ujar Federasi Renang Prancis (Fédération française de nationation/FFN), sebagaimana dilansir France24, Juma’at (9/9/22).
 
Menurut data yang disebutkan oleh France Urbaine, pemerintah daerah sudah berjuang untuk memenuhi tagihan yang melonjak dan berlipat ganda di beberapa tempat. Sementara itu, Serikat Pendidikan Jasmani Prancis yang merupakan asosiasi para guru pendidikan jasmani, menyatakan bahwa selama pandemi COVID-19 di tahun 2020 dan 2021, sudah ada sedikitnya 800.000 siswa sekolah yang tidak dapat belajar berenang.

“Menyeimbangkan pembukuan untuk perusahaan swasta yang mengelola beberapa kolam tidak boleh didahulukan untuk kepentingan publik," ujar perwakilan dari serikat tersebut.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement