"Ya memang dulu kan sama sekali tidak ada tamu,"ujar dia. Namun sejak triwulan kedua tahun 2022 yang lalu, bisnis pariwisata mulai menggeliat. Hal ini berdampak pada bisnis hotel dan restoran juga turut bangkit.
Kebijakan pemerintah mulai mengurangi level PPKM dan akhirnya mencabutnya membuat mobilitas masyarakat kembali hidup.
Dan puncaknya pada akhir tahun 2022 lalu, okupansi bahkan melonjak hingga lebih dari 100 persen. Bahkan bisnis hotel dan restoran kini tengah menikmati masa keemasannya karena tingkat huniannya yang cukup menggembirakan. Di bulan Februari ini huniannya mencapai 85 % dari biasanya 40%.
"Tetapi memang masih ada hotel dan restoraj yang belum beroperasi,"tambahnya.
Deddy menyebut hotel-hotel yang belum beroperasi tersebut karena masih mengalami kesulitan keuangan di samping memang juga terjerat hutang bank yang belum mampu mereka lunasi. Sehingga memaksa mereka tetap menutup usahanya.
Dia mengakui dari ratusan hotel dan restoran yang awalnya tutup dan kini buka kembali karena beralih pemilik. Namun tak sedikit yang beroperasi dengan pemilik sama meskipun belum sepenuhnya seperti sebelum pandemi.