Suparjo Ramalan
IDXChannel - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII memastikan dukungan terhadap penyediaan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Baik infrastruktur jalan tol hingga pembangkit renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Bisnis PII, Andre Permana mencatat hingga saat ini ada 42 proyek yang telah dijamin pihaknya. Ke-42 proyek tersebut dengan nilai investasi sebesar Rp476 triliun. Proyek ini terdiri dari 31 proyek KPBU dan 11 proyek Non-KPBU.
“Apa saja manfaat 42 proyek yang dijamin PII? Misal jalan tol selain meningkatkan aksesibilitas dan menghemat waktu juga saat pandemi sangat dibutuhkan untuk akses penanggulangan Covid-19,” ujar Andre dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Perseroan memang memberikan penjaminan terhadap 42 proyek infrastruktur. Dari total 42 proyek, 15 diantaranya merupakan pembangunan jalan tol dengan panjang 745,01 kilometer dengan total investasi mencapai Rp248,6 triliun.
Tak hanya 15 proyek jalan tol, PII juga menjamin empat proyek ICT yang merupakan infrastruktur berkelanjutan yaitu 8.479 kilometer fiber optic dan SMF 150 GBps dengan total investasi Rp13,8 triliun.
Penjaminan PII terhadap proyek ICT ini berkontribusi dalam pemenuhan target pemerintah dalam peningkatan dan pemerataan akses konektivitas data, informasi dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Berikutnya, PII turut menjamin lima proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang bermanfaat bagi 1,95 juta jiwa dengan total investasi mencapai Rp4,1 triliun,
Penjaminan PII dalam SPAM ini berkontribusi untuk meningkatkan prosentase ketersediaan air bersih nasional dan menyediakan akses air besih bagi 1,95 juta jiwa melalui 391 ribu sambungan rumah (SR) sehingga kualitas kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
“Untuk air minum kami bangga terlibat langsung terhadap penyediaan air bersih apalagi kemarin pandemi Covid-19 kan kita sering cuci tangan,” tutur dia.
Terakhir, PT PII menjamin infrastruktur berkelanjutan berupa lima pembangkit renewable energy dengan total investasi sebesar Rp52,1 triliun yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.
