Salah satu warga Kamal Muara bernama Mulyati mengatakan, adanya Proyek SPAM Hutan Kota memudahkan ia dan warga lainnya. Pasalnya, selama ini ia hanya mengandalkan air tanah dan juga air yang dijual melalui gerobak keliling.
“Biasanya sebulan itu saya bisa membayar antara Rp 600.000 sampai Rp 1 juta sebulan untuk kebutuhan air. Namun semenjak ada air PAM sekarang bayarnya hanya Rp 120.000-Rp 150.000,” tutup Mulyati. (TYO)