sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Operasikan 2 Proyek Ketenagalistrikan Baru di Kalbar, Gantikan Pembangkit Diesel

Economics editor Febrina Ratna
28/01/2024 09:14 WIB
PLN membangun proyek infrastruktur ketenagalistrikan baru di Kalbar untuk menekan penggunaan pembangkit diesel.
PLN Operasikan 2 Proyek Ketenagalistrikan Baru di Kalbar, Gantikan Pembangkit Diesel. (Foto: MNC Media)
PLN Operasikan 2 Proyek Ketenagalistrikan Baru di Kalbar, Gantikan Pembangkit Diesel. (Foto: MNC Media)

General Manager PLN UIP KLB, Muhammad Dahlan Djamaluddin, menyebut degan energize -nya proyek tersebut, PLN telah mengambil langkah maju menuju pencapaian keandalan listrik dalam rangka sistem interkoneksi di seluruh Kalimantan.

“SUTT ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 90% dan infrastruktur GI dengan TKDN hampir 70% ini merupakan bagian dari pengembangan interkoneksi sistem kelistrikan Kalimantan Barat  dan Kalimantan Tengah. Melalui pembangunan infrastruktur ini akan meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik dengan kualitas yang lebih baik,“ terang Dahlan.

Adapun, GI tersebut memiliki kapasitas transformator sebesar 30 mega volt ampere (MVA) yang didukung oleh 191 tower SUTT 150 kV dengan panjang mencapai 129,762 kilometer sirkit (kms).

Dahlan juga menjelaskan pada proses pembangunan  GI dan SUTT ini harus melewati sebelas desa, tiga kecamatan dan dua kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara.

"Penyelesaian proyek ini tentunya tak lepas juga karena adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah serta masyarakat sekitar proyek pembangunan, Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PLN sehingga proyek ini dapat selesai dengan baik,” ujar Dahlan.

“Saat ini PLN UIP KLB menargetkan untuk penyelesaian pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai - Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan - Sukamara,” ungkapnya.

Dahlan menambahkan bahwa infrastruktur ini dapat memberikan dorongan positif pada sektor ekonomi dan investasi secara khususnya di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Pasalnya, gardu induk ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan memberikan peluang bagi investor untuk  berkontribusi dalam pembangunan daerah.

"Sebagai bagian dari proyek interkoneksi Kalimantan, tentunya wilayah Sandai dan Sukadana dan sekitarnya perlu pasokan listrik yang andal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," kata Dahlan.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement