IDXChannel - Pemprov Jawa Barat mengarahkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha.
Selain untuk mengantisipasi minimnya lapangan kerja yang tersedia, upaya tersebut juga dilakukan untuk menyikapi tingginya potensi bidang ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, terutama Jabar.
Melansir laman Disperindag Jabar, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 mencatat, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf nasional.
Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. Jumlah usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar 3,8 juta.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Edy Purwanto mengatakan, dengan besarnya potensi ekraf yang besar itu, lulusan SMK dengan segudang keahliannya harus mulai berfikir untuk menjadi pelaku usaha.
"Memang sekarang ini kalau dilihat, kondisi yang saya sampaikan, bagaimana nanti anak-anak lulus itu bisa menyediakan lapangan kerja sendiri, ujar Edy di Bandung, Rabu (20/7/2022).
Terlebih, lanjut Edy, daya serap industri terhadap tenaga kerja saat ini sudah sangat terbatas akibat jumlah lulusan yang tak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia.
"Jadi nanti bagaimana anak-anak kalau lulus bisa mandiri. Makanya yang (jurusan) ekonomi kreatif itu jadi lebih laku pendaftarnya karena menjanjikannya ketika lulus tidak langsung mencari pekerjaan, tapi dia sudah bisa bekerja," katanya.
Lebih lanjut Edy mengatakan, upaya lainnya yang kini tengah dilakukan, yakni menggenjot keterampilan (skill) siswa SMK, agar kelak dapat sukses berwirausaha melalui ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Jabar 2022.
Edy mengatakan, LKS tahun ini digelar secara daring dengan total peserta sebanyak 1.118 orang yang terdiri dari 581 siswa SMK terpilih dan 537 pembimbing.
"Dilaksanakan daring sebab hal tersebut merupakan instruksi pemerintah pusat. Baru tahun depan insya Allah luring. Semua juara 1, 2, dan 3 di tiap bidang lomba akan mendapatkan penghargaan berupa uang pembinaan," kata Edy.
Meskipun baru resmi dibuka Senin, 18 Juli 2022 lalu, namun Edy menjelaskan bahwa beberapa perlombaan telah digelar sebelumnya. Sehingga, ke depan, tinggal melanjutkan sejumlah bidang perlombaan lainnya.
"Pelaksanaan LKS tahun ini didukung 63 dunia usaha dunia industri yang terlibat menjadi juri di berbagai bidang lomba," sebut Edy.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, momentum LKS harus dimanfaatkan para siswa untuk menunjukkan kemampuannya.
"Sehingga, ini bisa dijadikan uji kualitas kemampuan bagi pendidik. Bisa jadi tolok ukur dan menguji efektivitas proses pembelajaran," katanya.
Dedi optimistis pemenang LKS tingkat provinsi ini akan mengharumkan nama Jabar di tingkat nasional. Terlebih, kata Dedi, Jabar getol merebut medali emas dalam ajang LKS tingkat nasional.
"Sebab, tahun-tahun sebelumnya, baik saat di NTB maupun Yogyakarta, siswa perwakilan Jabar selalu menorehkan emas di tingkat nasional," kata Dedi.
Salah satu peserta LKS Jabar 2022, Revillia Choeruni Yuzka mengaku, sudah melakukan persiapan matang, salah satunya menyiapkan mental untuk berhadapan dengan berbagai dewan juri.
"Guru sangat berperan dalam membimbing saya untuk mengerti materi yang dilombakan dan melatih mental saya," ungkap siswa SMKN 7 Bandung itu.
Namun, peserta LKS yang mengikuti bidang lomba farmasi tersebut tak menjadikan juara sebagai target.
"Targetnya bukan juara, semoga dilancarkan semua prosesnya," kata Revilia.
(NDA)