IDXChannel - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat segera diperpanjang sampai akhir Juli 2021. Center of Economic and Law Studies (CELIOS) berharap agar pemerintah dapat mengantisipasi potensi negatif yang terjadi dalam masa perpanjangan ini.
Ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira, pandemi dan upaya pembatasan membuat kelas menengah dan bawah mulai terancam perekonomiannya. Kondisi inilah yang harus ditanggapi pemerintah agar daya beli masyarakat tetap berjalan.
“Pada awal pandemi masyarakat kelas menengah masih punya tabungan, sekarang sudah lebih dari 1 tahun tabungan menipis dan tidak sedikit yang kehilangan pekerjaan maka implikasi bisa turun kelas jadi kelompok di bawah garis kemiskinan. Kita akan melihat pada September 2021 jumlah orang miskin meningkat dibandingkan September 2020, harus cepat diantisipasi,” kata Bima saat dihubungi MNC News Portal Indonesia, Jumat (16/07/2021).
Dia berharap perpanjangan PPKM Darurat kali ini adalah pemberlakuan yang terkahir kalinya. Namun, pemerintah harus dapat menekan angka pertambahan kasus aktif Covid-19 ke titik terendah.
“Harapannya PPKM darurat cukup diperpanjang sekali lagi, dengan catatan pemerintah harus bisa menekan kasus harian secara efektif dan lebih pasif lagi, tidak ada lagi ppkm ppkm lain yang sebenernya esensinya sama,” lanjut dia.
Dirinya mengaku jika pemerintah menambah lagi kebijakan PPKM Itu akan berdampak kepada perekonomian Indonesia.
“Kalau terlalu lama PPKM maka ekonomi bisa ambruk pula. Banyak juga yang terdampak khususnya sektor-sektor yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat seperti retail, transportasi, perhotelan dan restoran,” ujarnya.
Menurutnya untuk mencegah dari kemiskinan tersebut pihak pemerintah harus memaksimalkan dana bantuan sosial dan subsidi upah bagi sektor maupun pelaku ekonomi yang terdampak. (TYO)