Dengan begitu, tidak hanya satu investor yang membangun penuh tanggul laut yang membentang dari Jakarta-Gresik tersebut.
"Ini proyek besar, mungkin ada 10 km dipegang 1 (badan usaha), 10 km lain di pegang lain. Saya sudah ke Beijing 2 kali, saya sudah ke Hong kong 3 kali, developer-developer dari Hong kong dan dari Beijing sebagian berminat," tambahnya.
Menurut Hahsim, indikator ketertarikan investor dari China ini menimbang situasi dan iklim investasi di negara mereka yang menurutnya kurang baik. Sehingga saat ini banyak pelaku usaha di China mulai berinvestasi ke luar negeri.
"Karena di China kan agak jenuh, Covid-19 lagi jenuh di China. Makanya mereka berminat. Pak Prabowo bulan depan ke Beijing, Kita ketemu nanti dengan investor-investor, siapa yang mau ikut tanggul laut silakan," kata Hashim.
"Investor luar negeri dari Dubai, dari Doha, dari Abu Dhabi, dari Hongkong, dari Beijing, dari Shanghai, silahkan, yang penting tanggul laut kita bangun, yang penting tanggul laut itu untuk kemakmuran kita semua, terutama untuk rakyat kita di pantai utara Jawa," ujarnya melanjutkan.
(Febrina Ratna)