Terkait gaya penyampaian, Habiburokhman memastikan Prabowo tidak akan memberikan “sentilan” kepada menterinya seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada pidato awal masa jabatan. “Enggaklah, bukan tipikal Pak Prabowo begitu,” katanya.
Di bidang hukum, Habiburokhman menilai Prabowo berhasil mempraktikan penegakan hukum yang tidak dijadikan alat kekuasaan.
“Hukum tidak sekadar tajam ke lawan politik, tapi benar-benar ditegakkan sesuai dengan patah-patah yang ada. Kasus-kasus besar pemerintahan korupsi terus berjalan. Lalu amnesti terhadap orang-orang yang dituduh, misalnya terkait ujaran, itu juga maksimal,” katanya.
Ia mencontohkan amnesti yang diberikan kepada Gus Nur sebagai bentuk penghormatan terhadap kebebasan berpendapat. Selain itu, Habiburokhman juga mengapresiasi kehadiran Presiden Joko Widodo pada sidang tersebut.
“Alhamdulillah Pak Jokowi hadir, kami bersyukur beliau sehat. Kalau bisa semua presiden kita yang masih hidup bisa hadir,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)