IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menerima jajaran konglomerat Rusia dan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Pertemuan itu turut dihadiri Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, serta Utusan Khusus Presiden untuk bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo.
Rosan mengatakan, bahwa delegasi Rusia yang hadir berasal dari Sistema Group, salah satu konglomerasi terbesar di negara tersebut.
"Iya, tadi ini bertemu dengan didampingi oleh Duta Besar Rusia dengan grup dari, nama grupnya Sistema," ungkap Rosan kepada awak media usai mengikuti pertemuan.
Rosan pun membeberkan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang berlangsung di St. Petersburg pada bulan Juli tahun ini.
"Sebetulnya ini kita pernah bertemu di St. Petersburg, CEO dan owner dari Sistama adalah salah satu perusahaan terbesar, konglomerasi terbesar di Rusia. Ketemu dengan owner-nya juga datang tadi, CEO-nya datang, dan grup direkturnya juga datang semua," katanya.
Rosan melanjutkan, beberapa sektor menjadi fokus pembahasan, salah satunya bidang kesehatan.
Sistema mengelola sekitar 160 rumah sakit di Rusia serta merupakan salah satu pemegang paten dan produsen obat terbesar di negara tersebut.
"Pertama adalah di bidang kesehatan, healthcare, dan sebetulnya ini sudah dilakukan pertemuan dari grup Sistama karena mereka adalah, selain pengelola rumah sakit terbesar di Rusia, mereka memiliki rumah sakit juga sampai 160," katanya.
Selain itu, kata Rosan, Sistema juga telah melakukan pembicaraan awal dengan Biofarma dan Kimia Farma di Bandung. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu menurunkan harga obat di Indonesia.
"Kemudian mereka juga perusahaan paten dan obat terbesar di Rusia juga. Jadi sudah bertemu dengan, untuk potensi kerja sama dengan Biofarma dan Kimia Farma, itu sudah bertemu di Bandung dan sekarang akan tindak lanjut seterusnya. Dan ini, itu yang pertama," katanya.
Pada kesempatan itu, Rosan mengungkapkan bahwa para konglomerat asal Rusia itu juga menjajaki kemungkinan membangun manufakturing galangan kapal listrik di Indonesia.
"Mereka salah satu perusahaan galangan kapal terbesar juga, untuk membangun kapal listrik penumpang, kurang lebih untuk 200 orang, 100 orang, untuk antar pulau. Pembicaraannya sudah mulai berjalan, rencananya mereka juga akan membuat manufakturingnya di sini," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)