Kondisi tersebut dinilai mengkhawatirkan. Sebab, keberadaan kelas menengah merupakan penopang utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan bertumbuhnya kelas menengah berpotensi mendorong peningkatan konsumsi, pada gilirannya pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebaliknya, jika berkurang, maka juga akan menggerus pertumbuhan ekonomi.
Beberapa analis menilai tertekannya kelas menengah disebabkan oleh sejumlah kebijakan fiskal dan moneter. Misalnya, kenaikan PPN 11 persen menuju 12 persen dalam beberapa bulan ke depan.
(Dhera Arizona)