Anggie Ariesta
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto bertekad menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa defisit. Dia ingin janji itu terwujud dua atau tiga tahun lagi.
Prabowo mengatakan, pemerintahnya akan melakukan efisiensi terhadap belanja negara sehingga defisit bisa ditekan seminimal mungkin. Pada APBN 2025, kata dia, pemerintah melakukan efisiensi hingga Rp300 triliun.
"Pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini, kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin," kata Prabowo saat menyampaikan RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam rancangan APBN 2026, pemerintah mengusulkan belanja negara Rp3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp3.147,7 triliun. Dengan arsitektur ini, maka terdapat defisit sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain mendorong efisiensi, Prabowo juga menyinggung peran BUMN dalam APBN. Dia ingin BUMN setidaknya memberikan kontribusi kepada APBN sedikitnya USD50 miliar atau setara Rp800 triliun. Dengan begitu, APBN tidak akan defisit lagi.
Prabowo berharap APBN ke depan bersifat berimbang. Artinya, antara pendapatan dan belanja negara hampir sama. Dia ingin menjadi kepala negara yang mengumumkan bahwa APBN Indonesia tidak defisit lagi.
"Harapan saya, cita-cita saya, harapan saya suatu saat apakah 2027 atau 2028 saya ingin berdiri di depan majelis ini di podium ini untuk menyampaikan APBN kita bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," kata Prabowo.
(Rahmat Fiansyah)
