IDXChannel - Produk makanan ringan dan minuman Indonesia berhasil menembus pasar Kanada. Total nilai transaksi dari ekspor produk tersebut nyaris USD100 ribu.
“Kami bangga produk makanan ringan dan minuman Indonesia berhasil kembali menembus pasar Kanada. Ini membuktikan, produk Indonesia memiliki potensi untuk diterima konsumen di Kanada," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).
Menurutnya, keberhasilan ekspor tersebut tidak lepas dari upaya seluruh pihak, terutama ITPC Vancouver dalam memfasilitasi penjajakan bisnis dan pendampingan secara konsisten.
Kepala ITPC Vancouver Andri Satria Permana mengungkapkan, produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia memiliki keunggulan dan kekhasan yang berpotensi diterima secara luas di pasar Kanada.
Dia berharap melalui upaya promosi yang tepat dan konsisten, realisasi ekspor ke Kanada kali ini dapat menjadi upaya agar produk Indonesia semakin dikenal luas masyarakat Kanada.
“Realisasi ekspor juga diharapkan meningkatkan citra dan daya saing dalam berkompetisi dengan produk-produk pesaing yang telah terlebih dahulu masuk dan menguasai pasar Kanada,” ujar Andri.
Adapun Ddia dan Wakil Kepala ITPC Vancouver Yuni Fatria Putrie mendampingi Konsul Jenderal RI untuk Vancouver Hendra Halim menyaksikan proses bongkar muat peti kemas dan melakukan pengecekan barang bersama perwakilan dari buyer Uno Foods Ltd di Vancouver, Kanada.
Peti kemas diserahkan kepada Uno Foods Ltd sebagai pihak yang akan melakukan distribusi di pasar Kanada. Melalui pintu masuk jalur pantai utara, Savoria Group berhasil mengekspor produk permen dan kopi instan dengan total pengiriman sebanyak 6,5 ton.
Dalam pengiriman yang sama, produk waferroll dan keripik pisang dikirimkan dengan label pribadi ‘Golden Panda’ oleh produsen besar Indonesia lainnya dengan total pengiriman mencapai 20 ton.
“Pengiriman produk permen, makanan ringan,dan minuman kopi instan khas Indonesia merupakan hasil dari upaya penjajakan bisnisyang terus diinisiasi ITPC Vancouver serta partisipasi aktif dari pelaku usaha di pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia," tuturnya.
"Tentu kami berharap, pengiriman ini tidak hanya menjadi pengiriman yang pertama dan terakhir, tapi jugamenjadi pembuka untuk terus mendorong pengiriman produk lainnya ke Kanada,” tambah Andri.
Konsul Jenderal Hendra Halim mengapresiasi eksportir Indonesia yang mampu mengirimkan produk ekspornya guna memenuhi kontrak dan sekaligus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kepada buyer.
“Kisah sukses ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia serta menjadi energi positif bagi produk Indonesia lainnya untuk masuk ke pasar Kanada,” ucap Hendra.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat impor produk mamin Kanada dari dunia pada 2022 masih terus meningkat mengikuti tren positif pada 2021. Pada 2021, impor tumbuh 11,63% dan menjadi 16,15% pada Januari-Februari 2022.
Impor Kanada dari Indonesia naik 9,52% dibanding 2021 atau dari USD19,94 juta pada 2021 menjadi USD21,84 juta pada 2022.
Adapun pangsa pasar ekspor produk mamin Indonesia dari total ekspor Indonesia ke Kanada tercatat 7,9%. Peringkat Indonesia juga mengalami perbaikan, masuk peringkat ke-29 tahun ini setelah tahun lalu menduduki posisi 31.