sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produksi Baterai Sendiri, BYD Pertimbangkan Pakai Nikel Indonesia

Economics editor M Fadli Ramadan
20/01/2024 09:22 WIB
BYD resmi masuk Indonesia dengan memperkenalkan tiga model mobil listrik sekaligus, yakni Seal, Atto 3, dan Dolphine.
Produksi Baterai Sendiri, BYD Pertimbangkan Pakai Nikel Indonesia. (Foto: MNC Media)
Produksi Baterai Sendiri, BYD Pertimbangkan Pakai Nikel Indonesia. (Foto: MNC Media)

Liu mengungkapkan penggunaan baterai LFP pada mobil listrik BYD dipilih karena bahan bakunya yang aman. Selain itu, diklaim durasi Blade Battery BYD ini bisa mencapai seumur hidup, dengan jarak tempuh hingga 1,2 juta kilometer.

“Sudah disampaikan blade battery itu seumur hidup dan kedua itu sudah teruji kita bisa tahan 1,2 juta kilometer. Jadi gak perlu khawatir. Tapi secara resmi ya sabar dulu akan dicari waktu yang tepat akan sampaikan garansinya secara resmi,” ujarnya.

Secara global, saat ini BYD telah memproduksi berbagai macam jenis baterai, mulai dari Lithium-ion, Nickel Manganese Cobalt (NMC), hingga baterai NCM. Baterai-baterai tersebut tidak hanya digunakan pada kendaraan listrik, tetapi juga untuk penyimpanan energi serta barang elektronik lainnya.

Sekadar informasi, penggunaan baterai LFP menjadi daya tarik bagi produsen otomotif di tengah mahalnya komponen baterai mobil listrik. Penggunaan baterai LFP ini juga disebut bisa mengurangi penggunaan bahan baku nikel dan kobalt.

(SLF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement