Faktor lainnya adalah Pertemuan ke-26 Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) tanggal 3 Februari 2021 yang menyepakati untuk melanjutkan pemotongan produksi sebesar 7,2 juta bopd hingga bulan Maret 2021.
Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global untuk tahun 2021 yaitu IEA dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik 5,4 juta bopd menjadi 96,4 juta bopd. OPEC dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik sebesar 5,79 juta bopd menjadi 96,1 juta bopd.
"Laporan EIA bulan Februari 2021 yang menyatakan penurunan stok minyak mentah AS bulan Februari 2021 sebesar 12,7 juta barel menjadi 463 juta barel dibandingkan stok minyak mentah bulan Januari 2021," tulisnya.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pembelian minyak mentah yang berkelanjutan untuk minyak mentah Timur Tengah dari penyulingan Asia-Pasifik, termasuk China, India dan Jepang.
“Peningkatan permintaan gasoline terutama di China, akibat pergeseran dari transportasi umum menjadi kendaraan pribadi dan mulai pulihnya aktivitas industri di India, juga mempengaruhi harga minyak mentah di Asia Pasific,” imbuh Tim Harga.