Beberapa analis memproyeksi kenaikan suku bunga bisa berdampak pada laba dan pendapatan korporasi dalam beberapa bulan ke depan. Sejumlah bank sentral pun telah mengerek suku bunga.
Sentral bank Korea Selatan telah menaikkan suku bunga tiga kali sepanjang tahun ini. Sementara itu, bank sentral India menaikkan suku bunga sebanyak dua kali sebagai upaya melawan inflasi dan mencegah keluarnya dana asing.
“Kami memprediksi bank sentral bakal memperketat kebijakan seiring tekanan inflasi meningkat. Biaya pinjaman yang tinggi bakal memukul utang perusahaan,” ujar Head of Asian Equities BNP Paribas Aset Management, Zhikai Chen, kepada Reuters.
Meski begitu, Chen menambahkan, dampak finansial bisa dikendalikan oleh perusahaan Asia terutama mereka yang pernah terpukul oleh krisis keuangan Asia, yaitu perusahaan yang memiliki rasio utang yang wajar.
Menurut data, laba perusahaan Asia diperkirakan meningkat hanya 6,7 persen pada 2022, terendah dalam tiga tahun. Analis memperkirakan pelambatan aktivitas bisnis di China masih berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.
Ahli strategi investasi Kredit Suisse, Amman Patel pun memproyeksi margin perusahaan di Asia bakal berdampak sepanjang 2022 dengan pelambatan pertumbuhan ekonnomi dan kenaikan harga terutama minyak. (FRI)