Kata dia, tanah wakaf dan tanah kas desa hingga saat ini belum bebas, karena proses penilaian yang telah dilakukan dianggap sudah outdated (dilakukan pada 2012), sehingga diperlukan diskusi lebih lanjut terkait ketentuan penilaian ulang.
Terkait perkembangan ruas tol Semarang-Demak telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Hasil kunjungan presiden pada 11 Juni 2021 lalu, bahwa perlunya tambahan lahan pembebasan di sisi dalam tanggul, karena berpotensi menjadi kering dan menjadi masalah ke depannya jika tidak dibebaskan.
“Sebagai catatan, ruas Semarang-Demak ini juga menjadi perhatian presiden beberapa waktu lalu yang sudah melakukan kunjungan ke ruas Semarang-Demak, hingga sepatutnya isu tanah musnah ini bisa kita selesaikan secara cepat,” jelas Menko Luhut.
Dilaporkan bahwa, progres konstruksi pembebasan lahan pada seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sudah mencapai 77,42 persen, seksi 2 Rancakalong-Sumedang 91,99%, seksi 3 Sumedang-Cimalaka 100%, seksi 4 Cimalaka-Legok 0 persen, seksi 5 Legok-Ujungjaya 0 persen, seksi 6 Ujungjaya-Dawuan 36,83% (6A) dan 11,84% (6B).
Kemudian, terkait perkembangan ruas tol Semarang-Demak telah menjadi perhatian presiden. Hasil kunjungan presiden pada 11 Juni 2021 lalu, bahwa perlunya tambahan lahan pembebasan di sisi dalam tanggul, karena berpotensi menjadi kering dan menjadi masalah ke depannya jika tidak dibebaskan. Lahan yang telah bebas sebanyak 960 dari 1.605 bidang atau 92,80 Ha dari 535,10 Ha (17,34%). (RAMA)