Berdasarkan lini bisnis, jasa konstruksi masih dominan dengan porsi berkisar 64 persen per Agustus 2022. Konstruksi tersebut terdiri atas infrastruktur 49 persen, jalan dan jembatan 24 persen, serta gedung 27 persen.
Selain itu, ada kontribusi kontrak baru dari anak perusahaan sebesar 28 persen dan EPC 8 persen.
Hingga akhir tahun, PT PP menargetkan kontrak baru dari lini bisnis konstruksi sebesar 63 persen dengan rincian gedung 41 persen, infrastruktur 30 persen, serta jalan dan jembatan 29 persen.
Kemudian lini bisnis anak usaha 23 persen, EPC 13 persen, dan luar negeri 1 persen.
(FRI)