"Jadi sekali lagi kita memberlakukan tidak bermaksud mengabaikan peningkatan covid atau omicron tapi kita harus memerhatikan kualitas pendidikan anak-anak kita, selama dua tahun ini anak anak kita sekolah daring, ini hasinya tidak maksimal, tidak semua anak bisa belajar sendiri dia harus berinteraksi dengan guru," tambahnya.
"Begitu juga orang tua tidak bisa mengajarkan ilmunya waktunya di rumah jadi butuh orang orang profesional di sekolah, kami berterima kasih kepada orang tua yang telah meluangkan waktunya utuk mendidik anak anak Kita," sambungnya.
Politisi Partai Gerindra itu menuturkan, selama ini orang tua siswa juga mengizinkan anaknya kembali belajar di sekolah.
"Setelah kita survei anak-anak mau sekolah, orang tua juga mau sekolah, padahal aturan diperbolehkan bagi anak anak dan orang tua yang ingin anaknya tidak PTM diperbolehkan secara online, jadi semua ini sukarelawan, tidak ada pemaksaan dari pempus atau DKI. Jadi terima kasih bagi semua yang merekomendasikan untuk ditutup atau dikurangi tapi DKI mengikuti kebijakan yang ada dari pempus dari Kemendikbud," tutup Ariza. (TIA)