Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan.
Kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik sehingga daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.
Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.
Tidak hanya itu saja, bendungan yang terletak pada aliran Sungai Bengawan Solo tersebut juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (“PLTMH”) sebesar 0,54 Megawatt dan sebagai objek wisata baru di wilayah Bali Utara.
"Dengan kehadiran Bendungan Tamblang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya yang berada di Kabupaten Buleleng," Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Jumat (3/3/2023).