Ketua LPS 2020-2025 itu menambahkan, Kemenkeu sebelumnya memindahkan dana SAL Rp200 triliun dari BI ke bank Himbara. “Sudah Rp200 triliun masuk (ke bank), yang di bank sentral masih ada Rp270-an (triliun). Jadi saya punya total Rp470 triliun kas sebetulnya,” kata Purbaya.
Dia juga menepis pemindahan tersebut sebagai bentuk mengambil SAL APBN, melainkan hanya memindahkan dana dari rekening BI ke bank umum agar menggerakkan ekonomi. Dia juga menjelaskan, pemerintah tak khawatir dengan posisi kasnya karena manajemen utang saat ini jauh lebih terencana dan fleksibel.
“Dulu level amannya mereka mengharapkan dua bulan pengeluaran. Tapi kalau saya ciptakan utang yang jangka pendek, yang keluar satu bulan, dua bulan, tiga bulan, saya nggak perlu level aman,” ujarnya.
Purbaya memperkirakan kebutuhan kas pemerintah Rp100 triliun sudah mencukupi, sambil memastikan bahwa bank-bank BUMN dalam kondisi siap menghadapi langkah pemerintah jika sewaktu-waktu menarik uangnya kembali.
(Rahmat Fiansyah)